BALIKPAPAN - Rutan Kelas IIA Balikpapan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur menggelar dua sesi ibadah Minggu pada hari ini, yang bekerja sama dengan berbagai gereja luar sebagai bagian dari upaya peningkatan pembinaan spiritual bagi warga binaan.
Ibadah pertama dimulai pada pukul 09.00 WITA dan dipimpin oleh Pendeta Edy dari Gereja Protestan Sion Indonesia (GPSI). Dalam khotbahnya, Pendeta Edy mengajak seluruh peserta untuk merenungkan kasih Tuhan yang tidak mengenal batas, mengingatkan bahwa setiap individu, termasuk warga binaan, memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjalani hidup dalam pengampunan. Dengan merujuk pada Matius 5:44, yang mengajarkan untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi yang menganiaya, Pendeta Edy menekankan pentingnya kasih dan pengampunan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam masa-masa sulit.
Sesi ibadah kedua dimulai pada pukul 14.00 WITA dan dipimpin oleh Ps. Ayu dari Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA). Dalam khotbahnya, Ps. Ayu mengingatkan warga binaan bahwa Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk memulai kembali. Dengan mengutip Yesaya 43:19, “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, ” Ps. Ayu menyampaikan bahwa tidak ada yang terlambat untuk berubah dan memulai hidup baru, meskipun seseorang pernah terjerumus dalam kesalahan. Pesan ini memberikan harapan baru bagi warga binaan, mengajak mereka untuk melihat masa depan dengan optimisme.
Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim, dalam kesempatan yang sama juga memberikan pesan kepada seluruh peserta ibadah. Agus Salim menyampaikan pentingnya kegiatan ibadah sebagai salah satu upaya untuk memperkuat spiritualitas dan karakter warga binaan. “Kami berharap melalui ibadah ini, warga binaan dapat menemukan kedamaian dalam hati dan memperbaiki diri. Kami ingin mereka keluar dari sini dengan semangat baru dan siap untuk menghadapi hidup dengan lebih baik, ” ungkap Agus Salim.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Kegiatan ibadah ini juga mendapat sambutan positif dari pihak gereja luar yang terlibat. Kerja sama antara Rutan Balikpapan dan gereja-gereja lokal diharapkan dapat terus berlanjut untuk membantu warga binaan dalam menjalani proses rehabilitasi sosial dan spiritual mereka.
Ibadah Minggu di Rutan Balikpapan bukan hanya menjadi sarana untuk mendalami ajaran agama, tetapi juga menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri. Dengan dukungan pihak gereja luar dan bimbingan spiritual yang terus diberikan, Rutan Balikpapan berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.